hjonathans.com

View : 2727 kali


Khotbah
Kamis, 06 Februari 2020
TANDA-TANDA AKHIR ZAMAN - Matius 24:3-14

 A. Pengantar :

1. Situasi. Tuhan Yesus duduk di atas Bukit Zaitun dan menjawab  pertanyaan para murid-Nya tentang dua hal :
a. Bilamana dan apakah tanda kedatangan Tuhan Yesus.
b. Bilamana dan apakah  Tanda Kesudahan Dunia.

2. Tempat : Bukit Zaitun. Bukit itu terletak di depan Yerusalem di sebelah timur.Bukit Zaitun adalah tempat di mana Nabi Zakharia pernah menubuatkan tentang kedatangan Mesias dan bahwa Mesias      akan mendirikan Kerajaan-Nya. (Zakharia 14:4).

3. Maksud dengan kedatangan Tuhan berarti kedatangan Tuhan sebagai Raja atau Penguasa yang nyata, bukan rohani.

4. Berapa  rentang waktu Akhir Zaman itu? Akhir Zaman itu waktunya sesudah Tuhan naik ke Surga, sampai kedatangan-Nya kembali. Suatu  rentang waktu yang amat lama.

5. Bagaimana sikap seorang percaya hidup dalam masa Akhir Zaman ini? Sikapnya telah dirumuskan dalam kata Maranatha, yang berarti:
    Datanglah Tuhan kami. (I Korintus 16:22). Suatu doa yang dipakai
    juga dalam Wahyu 22:20. Bahkan dalam Didache atau Ajaran
    mengandung juga arti : Tuhan kami telah datang. Ini disebut sebagai
    Masa Akan Datang telah terealisasi di Masa Kini.



B. TANDA-TANDA AKHIR ZAMAN.

1. Apa jawaban Tuhan Yesus mengenai Tanda-tanda Akhir Zaman?
 
1. Tuhan Yesus menjelaskan bahwa Tanda tanda itu akan nyata dari
     Peristiwa-peristiwa yang dialami manusia dalam sejarah dan
     pergumulannya di Akhir Zaman ini.   

2. Bilakah waktunya Ia akan datang?
    Tuhan Yesus tidak menjawab pertanyaan itu. Ia malah berbicara
    tentang tanda-tanda akhir zaman itu kepada mereka. Masa Sengsara
    Besar dan tujuh tahun penderitaan dan kehancuran akan terjadi
    sebelum kedatangan Tuhan kembali saat Ia akan mendirikan
    Kerajaan-Nya dalam Pemerintahahan Milenial-Nya (Kerajaan Seribu
    Tahun). 

3. Apakah para pendengar pidato Tuhan Yesus di Bukit Zaitun sudah
    paham tentang kedatangan Tuhan?  Mereka sudah tahu meski dengan
    berbagai versi seperti dari Zakharia 14 dan Yes 11,6-10;Yes 24:23;
    bercampur dengan Hari Tuhan dalam Yoel 2,1; 11, 3 15; dan
    tentang Anak Manusia, dalam Daniel 7:13-14.

4. Apakah perbedaan pandangan Yahudi atau Pembaca PL tentang
    kedatangan Tuhan? Mereka memandangnya sebagai satu peristiwa,
    yakni kedatangan-Nya dan pendirian Kerajaan-Nya. Berbeda dengan
    pandangan Kristiani berdasarkan apa yang tertera dalam PB yang
    mengemukakan tentang Penyaliban, Kematian, Kebangkitan serta
    Kenaikan Tuhan ke surga. Baru kemudian Ia akan datang kembali
    pada Akhir Zaman.

2.  Tanda-tanda Akhir Zaman, Christopher Benfield, adalah : (Bahan-bahan Khotbah)
 
2.1. Bermunculan Perselisihan Sosial.(Ayat 1-8). 
2.1.1. Datangnya "Kristus Palsu" atau "Mesias Palsu" atau "Sang Anti Kristus" dan para pengikutnya. Mereka melakukan banyak mujizat yang mencengang kan. Tokoh Mesias Palsu menjadi besar lewat media sosial yang mengabarkannya dan memberikan ruang untuk menyebarkan paham melawan Kristus, Ajaran-Nya dan bahkan menekan Orang yang Percaya kepada Kristus.

2.1.2. Munculnya Pemimpin-pemimpin yang otoriter dan radikal yang bahkan siap dengan program penolakan secara umum terhadap umat tertentu.

2.1.3 Deru Perang, Bangsa melawan Bangsa, Kerajaan melawan Kerajaan. Selain Hitler , di Asia banyak juga Pembunuh Massal yang hebat, dll. Di AS kita kenal 9/11, 11 September 2001, jangan lupa di Suriah, Irak, Somalia, Ukraina, Korea Utara, Iran, ancaman Rusia, ISIS, siap perang China lawan India, Terorisme dan Teroris di mana-mana, Ajaran Radikal, Anti Pancasila dan Keberagaman dengan spektrum yang sudah jelas mau ke mana.

2.1.4. Terjadinya Penyiksaan, (ayat 9) terhadap orang Percaya bahkan Pembunuhan. Contoh teror dan penembakan terhadap orang Kristen yang beribadah di Gereja di Mesir, Irak dan Suriah, yang terus berlaku. Dalam skala yang belum ekstrim kita lihat dalam pembedaan antara golongan minoritas terhadap golongan mayoritas. Perselisihan sosial SARA jangan dibiarkan terjadi di NKRI.

2.1.5. Banyaknya orang murtad ,saling menyesatkan dan saling membenci. Kemerdekaan beragama harus menunjang HAM tetapi juga Melarang terjadinya Kebencian berdasarkan SARA, dll.
 
2.2. Terjadinya Kehancuran akibat Bencana Alam dan Penyakit.

2.2.1. Kelaparan dan Gempa Bumi di berbagai tempat. Kelaparan zaman now menghasilkan meninggalnya banyak orang, (mass starvation). Jangan lupa Rohingya, Emperan Kali Deres, entah di Agats, Papua, dll tempat.

2.2.2.  Gempa yang menghancurkan. Di Indonesia , gunung-gunung meletus, banjir dan topan hebat.  

2.2.3. Pelbagai Wabah muncul oleh sebab berbagai hal, seperti kesehatan, kebersihan diri dan lingkungan, pencemaran alam dan lingkungan, penyakit yang muncul, kemiskinan, tersebarnya masyarakat sehingga tak terjangkau oleh pelayanan dasar medis, kesehatan dan kesejahteraan. (Umpamanya Kasus Virus Zika, Ebola, Kasus Campak dan Gizi Buruk di Asmat, Asgat Papua, dll ).

2.2.4. Masih minimnya Program Gereja dalam Pengatasan Bencana Alam dan Penyakit. Gereja perlu membentuk Satuan Pelayanan Pelbagai Krisis tersebut bekerja sama dengan Kementerian atau Suku Dinas terkait di wilayah pelayanan Gereja, baik secara lokal, regional maupun nasional. Kerjasama dengan Perguruan Tinggi (Riset dan Pengatasan)  dalam mengatasi krisis penyakit dan sosial diperlukan.

2.3. Terjadinya Pemisahan Rohani. (9-13).

2.3.1. Penyesatan, ayat 4 dan 5, Antikris telah datang. Penyesatan dibawa lewat media elektronik dan sosial bahkan keagamaan. Kita harus berpegang pada kebenaran dalam Alkitab.

2.3.2. Melemahnya Keesaan antar Gereja disebabkan masih tingginya semangat mempertahankan dan membanggakan denominasi atau aliran gereja yang mau hidup dan melayani sendiri tanpa terkait dengan gereja dari denominasi lain.

2.3.3. Penyesatan, ayat 4 dan 5, Antikris telah datang. Penyesatan dibawa lewat media elektronik dan sosial bahkan keagamaan. Kita harus berpegang pada kebenaran dalam Alkitab. Pelbagai Ajaran Palsu harus kita tolak dan jangan dibiarkan berkembang dalam Jemaat. 

2.3.4. Melemahnya Keesaan antar Gereja disebabkan masih tingginya semangat mempertahankan dan membanggakan denominasi atau aliran gereja yang mau hidup dan melayani sendiri tanpa terkait dengan gereja dari denominasi lain.

2.3.5. Kedurhakaan atau Kejahatan (ayat 12) dan Ketidakadilan semakin berkembang.  Akibatnya kasih jarang terlihat dan kasih banyak orang orang menjadi dingin. Kekerasan dan pembunuhan semakin meningkat, oleh sebab pelayanan keagamaan dan pendidikan etika tak menjangkau rumah tangga warga masyarakat. Pendidikan Anti Kekerasan dan Mencegah Pembunuhan bahkan Bunuh Diri Satu Keluarga akibat kemiskinan dan depresi sosial perlu dilakukan oleh Gereja langsung di tengah Jemaat dan Masyarakat.

2.3.6. Upaya menyampaikan dan memberitakan/ mendeklarasikan  Injil Kerajaan kepada segala bangsa (ayat 14). merupakan tantangan keesaan secara lokal, regional maupun lokal. 
  

C. AKHIR KATA.

Tuhan Yesus menyatakan : Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat. (ayat 13).Ketahanan Iman, Ketahanan Pendidkan dan Pengetahuan, Ketahanan Moral, Ketahanan Sosial dan Ekonomi, Ketahanan Keberagaman dan Kerukunan, Ketahanan Kasih yang tak terkalahkan, suatu Ketahanan Komprehensif harus dimilliki oleh Warga Gereja Tuhan.









Arsip Khotbah:

Jumat, 15 April 2022
PENYALIBAN YESUS, PARA PRAJURIT BERTUGAS SEPERTI BIASA, IBU YESUS DAN MURID-NYA YANG TERKASIH

Minggu, 20 Maret 2022
REFORMASI DAN KOLABORASI RAJA JOSAFAT - 2 Tawarikh 17:1-12

Minggu, 20 Februari 2022
PERSIAPAN JOSHUA MERAIH SUKSES - YOSUA 1:1-8

Minggu, 16 Januari 2022
UCAPAN BERBAHAGIALAH - Matius 5:1-10

Minggu, 19 Desember 2021
PARA UTUSAN PENGABARAN INJIL (Kisah 12:24-13:1-3)

Minggu, 19 Desember 2021
Mari kita naik ke gunung TUHAN, Sion. (Yesaya 2:1-5,54:10c)

Kamis, 24 Desember 2020
SEBAB BAGI ALLAH TIDAK ADA YANG MUSTAHIL - Lukas 1: 26-38

Minggu, 20 Desember 2020
MARIA's BEZOEK AAN ELISABET

Sabtu, 21 Nopember 2020
WIE IS JEZUS ? Hebreeen 1:1-4

Minggu, 15 Nopember 2020
IBADAH BERBAHASA BELANDA GPIB Jemaat Ora et Labora Serpong Minggu, 15 November 2020 (VIDEO YOUTUBE)

Arsip Khotbah..

Nama saya Hallie Jonathans. Saya lahir di Depok, pada tanggal 6 Juni 1945.

Setelah tamat STT Jakarta, saya berkecimpung dalam pelbagai kegiatan oikoumenis dan beberapa kegiatan kemasyarakatan. Kegiatan kegerejaan dilakukan secara penuh dalam sebagian besar level pekerjaan gerejawi.

Saya adalah Pendeta Emeritus GPIB, 01 Juli 2010 serta menjabat sebagai Ketua Badan Penasihat Gereja Preotestan di Indonesia (2010-2015).

Nama istri saya: Inneke Jonathans-Huwae. Saya lebih berorientasi ke depan, oleh sebab itu saya terfokus untuk berbagi dalam perkara hari ini dan hari esok.

Terpujilah Tuhan Yesus Kristus.