hjonathans.com

View : 342 kali


Khotbah
Minggu, 20 Februari 2022
PERSIAPAN JOSHUA MERAIH SUKSES - YOSUA 1:1-8

Perintah TUHAN kepada Yosua untuk merebut tanah Kanaan
1:1 Sesudah Musa hamba TUHAN   itu mati, berfirmanlah TUHAN kepada Yosua   bin Nun , abdi Musa itu, demikian: 1:2 "Hamba-Ku Musa telah mati; sebab itu bersiaplah sekarang, seberangilah sungai    Yordan ini, engkau dan seluruh bangsa ini, menuju negeri   yang akan Kuberikan kepada mereka,  kepada orang Israel itu.  1:3 Setiap tempat yang akan diinjak oleh telapak kakimu  Kuberikan kepada kamu, seperti yang telah Kujanjikan kepada Musa.                1:4 Dari padang gurun dan gunung Libanon  yang sebelah sana itu sampai ke sungai besar, yakni sungai Efrat,  seluruh tanah orang Het,  sampai ke Laut Besar di sebelah matahari terbenam, semuanya itu akan menjadi daerahmu.  1:5 Seorangpun tidak akan dapat bertahan menghadapi engkau   seumur hidupmu; seperti Aku menyertai   Musa, demikianlah Aku akan menyertai engkau ; Aku tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau.  1:6 Kuatkan dan teguhkanlah hatimu,  sebab engkaulah yang akan memimpin bangsa ini memiliki negeri yang Kujanjikan dengan bersumpah kepada nenek moyang  mereka untuk diberikan kepada mereka.  1:7 Hanya, kuatkan dan teguhkanlah hatimu dengan sungguh-sungguh, bertindaklah  hati-hati sesuai dengan seluruh hukum  yang telah diperintahkan kepadamu oleh hamba-Ku Musa; janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri,  supaya engkau beruntung, ke mana pun engkau pergi.   1:8 Janganlah engkau lupa memperkatakan  kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam , supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung. (Karena dengan demikian Anda akan membuat jalan Anda makmur, dan kemudian Anda akan memperoleh kesuksesan yang baik. Agar kamu berbuat sesuai dengan semua yang tertulis di dalamnya, karena dengan demikian kamu akan mencapai tujuanmu dengan caramu, dan kamu akan beruntung).


A. Tuhan selalu memanggil para pemimpin untuk suatu tanggung jawab tertentu.

Dia menugaskan mereka untuk misi tertentu. Kita cenderung menggeneralisasi, tetapi Tuhan selalu pasti dan spesifik.

Sebelum Tuhan memanggil seseorang untuk tanggung jawab yang besar, dia mulai memberinya visi yang besar. Dia menunjukkan apa yang bisa dicapai.

Dia membuka mata para pemimpin untuk apa yang bisa mereka capai. Dia mengungkapkan kepada Yosua rencana ilahi yang dia miliki untuk bangsa itu. Itu adalah visi tentang apa yang dapat dicapai Israel dengan dan melalui dia.Demikian ditulis Joseph R. Sizoo tentang Tuhan dan para pemimpin.

Tuhan berjanji kepada Yosua. Dia menjanjikan perbatasan jauh dari negara baru. Ini adalah fakta yang menarik dan sugestif bahwa tujuan tidak pernah sepenuhnya terwujud. Tanah yang diduduki anak-anak Israel tidak pernah mencapai batas-batas yang telah ditentukan Allah. Ini bisa menjadi dan seharusnya menjadi perbatasan negara, tetapi pada kenyataannya tanah yang mereka tempati jauh lebih kecil ukurannya dari yang direncanakan oleh Tuhan. Itu sering terjadi.

Pemimpin tidak selalu mencapai tujuan mereka. Bangsa tidak selalu mencapai apa yang bisa mereka capai. Individu tidak selalu mencapai kemungkinan tujuan mereka.
Rancangan dan rencana Tuhan untuk hidup jauh lebih besar dari yang kita sadari. Hal ini terutama berlaku untuk Israel.


B. Israel menerima Janji Bersyarat.

Israel tidak pernah mencapai batas yang ditentukan Tuhan karena orang-orang tidak memenuhi persyaratan ilahi.

Jika manusia gagal mewujudkan tujuannya, itu bukan karena Tuhan telah meninggalkan mereka, tetapi karena mereka telah meninggalkan Tuhan. Tuhan tidak pernah menepati janjinya. Tuhan selalu menepati janjinya.
"Sebab Kristus adalah "ya"  bagi semua janji Allah, Itulah sebabnya oleh Dia kita mengatakan "Amin" untuk memuliakan Allah. (2 Korintus 1:20). "seperti Aku menyertai Musa, demikianlah Aku akan menyertai engkau; Aku tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau". (ayat 5). Tuhan tidak pernah mengingkari janjinya dan mengecewakan kita. , Dia selalu menepati janji-Nya.

Alasan untuk tujuan hidup yang tidak terwujud ditemukan dalam kenyataan bahwa kita belum memenuhi persyaratan. Apa saja syaratnya?


C. Syarat Pertama : Jadilah kuat. Bertekadlah. "Kuatkan dan teguhkanlah hatimu" (ayat 6).

Josua harus kuat dan berani, karena tugas di hadapannya tidak mudah. Semua warga percaya yang tertindas harus kuat dan teguh pendiriannya. Manusia harus memainkan perannya. Tuhan tidak menyelesaikan apa pun tanpa kerja sama manusia.

Tuhan akan melakukan bagiannya dan manusia juga harus memiliki bagian dalam pemenuhannya. Seringkali kita menyerahkan semuanya kepada Tuhan dan bertanya-tanya mengapa tidak ada hasilnya.

Anak-anak Israel tidak pernah sepenuhnya menyadari tujuan mereka karena mereka gagal melakukan bagian mereka. Setiap kehidupan memiliki bagiannya dalam pemenuhan tujuan ilahi.


D. Syarat Kedua; Patuhilah Hukum Tuhan!.

Andai saja Israel hidup dalam ketaatan penuh pada hukum Musa, orang-orang itu bisa mencapai apa yang dijanjikan Tuhan kepada mereka sepenuhnya. Pemenuhan visi tersebut tergantung pada ketaatan bangsa terhadap Hukum Taurat/ Ulangan. Ada dasar etis dalam dan bagi semua kemajuan. Tuhan memberi Musa hukum moral-Nya.

Sebuah tujuan ilahi tidak pernah dapat dicapai dengan cara yang tidak layak, jadi mereka harus mematuhi hukum Tuhan. 

Ayat 7.  Hanya kuatkan dan teguhkanlah hatimu dengan sungguh-sungguh, bertindaklah hati-hati sesuai dengan seluruh hukum yang telah diperintahkan kepadamu oleh hamba-Ku Musa.
Mereka harus teguh dalam segala hal, dalam kepatuhan terhadap hukum (Taurat). Yang diajarkan Musa kepada mereka.

Selalu patuhi itu dan jangan menyimpang darinya dengan cara apa pun, agar Anda berhasil dalam semua yang Anda lakukan.

Jika kita menaati Hukum Tuhan, kita akan berhasil dalam segala hal yang kita lakukan.


E. Syarat Ketiga: Pelajarilah Firman Tuhan dan bertindaklah!.

8. "Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam , supaya engkau bertindak hati-hati  sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu  akan berhasil dan engkau akan beruntung". (ayat 8).  
Jika Israel berharap untuk berhasil, mereka harus sepenuhnya mematuhi perintah-perintah Allah. Seluruh hukum berarti seluruh Kitab Hukum.

Apakah kita berpikir bahwa kemakmuran dan kesuksesan hanya datang dari kekuasaan, kontak berpengaruh, dan keinginan tanpa henti (tanpa mengenal ampun, tanpa belas kasihan, tanpa hentinya mengusahakan hal yang tidak sesuai dengan Humum atau Firman Tuhan).? (HET LEVEN) Tetapi Tuhan mengajari Yosua bagaimana caranya agar sukses yang bertentangan dengan tindakan dan kriteria dunia.

Ketaatan pada hukum Tuhan selalu membuahkan hasil dalam jangka panjang. Ketika itu terjadi, kita dapat mengharapkan kehidupan yang akan mewujudkan tujuannya.

Dalam Ulangan 5:29-33 tertulis:  
"5:29 Kiranya hati mereka selalu begitu, yakni takut akan Daku dan berpegang pada segala perintah-Ku, supaya baik keadaan mereka dan anak-anak mereka untuk selama-lamanya! 5:30 Pergilah, katakanlah kepada mereka: Kembalilah ke kemahmu. 5:31 Tetapi engkau, berdirilah di sini bersama-sama dengan Aku, maka Aku hendak mengatakan kepadamu segenap perintah, yakni ketetapan dan peraturan, yang harus kauajarkan kepada mereka, supaya mereka melakukannya di negeri yang Kuberikan kepada mereka untuk dimiliki. 5:32 Maka lakukanlah semuanya itu dengan setia, seperti yang diperintahkan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu. Janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri. 5:33 Segenap jalan, yang diperintahkan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu, haruslah kamu jalani, supaya kamu hidup, dan baik keadaanmu serta lanjut umurmu di negeri yang akan kamu duduki."

Harus membaca dan mempelajari hukum terus-menerus. Jika kita ingin rencana kita berhasil, maka ikutilah nasihat Tuhan kepada Yosua,

Ayat 8. "Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam , supaya engkau bertindak hati-hati  sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu  akan berhasil dan engkau akan beruntung".   


F. Sukses yang kita inginkan sekarang, apakah kesuksesan spiritual yang sejati, atau kesuksesan duniawi?

Untuk keberhasilan seorang siswa Sekolah Alkitab atau Sekolah Teologi, nasihat ini sangat penting.

Itu perlu bahkan untuk para pendeta atau siapa pun yang ingin memimpin gereja atau komunitas. Kesuksesan hanya dapat dicapai dengan mengetahui Alkitab atau Firman Tuhan dengan baik. Berteologi di luar Alkitab tidak akan pernah berhasil karena dengan demikian mereka akan kehilangan Firman Tuhan, dan muncul dengan kata-kata dan ide-ide mereka sendiri yang sangat asing bagi para sarjana Alkitab dan mereka yang mau menaati Tuhan hanya melalui Firman Tuhan , Segala tulisan yang diilhamkan Allah, memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan, dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. (2 Timotius 3:16).

Roma10:10-13
10:10 Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan.   10:11 Karena Kitab Suci berkata: "Barangsiapa yang percaya kepada Dia, tidak akan dipermalukan." 10:12 Sebab tidak ada perbedaan antara orang Yahudi dan orang Yunani. Karena, Allah yang satu itu adalah Tuhan dari semua orang, kaya bagi semua orang yang berseru kepada-Nya.  10:13 Sebab, barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan,  akan diselamatkan.


G. Waspadalah terhadap Ajaran atau teologi Di Luar Alkitab.

Itu adalah ajaran dan teologi yang salah, atau buku-buku teologi yang salah atau pengajaran yang salah.

Jika Anda seorang pendeta, dengarkan hanya pengabaran tentang Kristus, dan juga khotbahkan Dia saja. Tuhan tidak membutuhkan ide-ide Di Luar Alkitab, bahkan orang Kristen pun tidak. Thomas Constable menunjukkan bahwa: "Ungkapan dari mulut Anda mengacu pada kebiasaan bergumam saat belajar atau berpikir". Hebat jika seseorang dapat menyimpan Alkitab di mulutnya. Tetapi juga pastikan bahwa hidup Anda sesuai dengan Firman Tuhan, Kristus.

Scott Childs berkata, seseorang harus mempelajari Alkitab, yang lebih dari sekadar membaca sebuah ayat atau bergumam di sana-sini. Scott akan sangat menentang orang-orang yang mengambil ayat-ayat sembarangan yang mungkin mereka anggap baik untuk mereka, kemudian mereka mengoceh tentang pemahaman Firman yang benar. Jadi waspadalah terhadap Pengoceh-pengoceh seperti itu. Mereka menggunakan Firman untuk membenarkan diri mereka sendiri atau keluarga atau kerabat dan kelompok mereka, atau doktrin/ajaran  mereka.

Saya sepenuh hati setuju dengan Scott Childs bahwa kesuksesan datang dari mempelajari Alkitab setiap hari.

Juga agar kita berhati-hati untuk tidak menuruti semua yang Tuhan katakan dalam Firman-Nya. Mengatakan tidak pada godaan. Tanggapi beban kita dengan cara ilahi. Bahkan saat kita sakit, jangan bereaksi negatif, jangan berpikir agar cepat mati.

Sebaliknya mintalah  pertolongan dan kesembuhan dari Tuhan karena masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan dan dimintai pertanggungjawaban.


H. Mengapa begitu banyak teror, radikalis, orang atau kelompok fanatik, korupsi, ancaman perang. Lihat eskalasi perang atau invasi Rusia atas Ukraina.

Pertentangan Eropa dan Amerika Serikat melawan Rusia.  Dalam hal Ukraina, Negara Ukraina harus merdeka dan berdaulat dan tidak diancam oleh Negara Besar mana pun.

Sukses hanya dapat diraih dengan MENAAATI Hukum atau Firman Tuhan, memraktekkan kasih kepada sesama, bersama-sama melawan Covid, dan menjaga keluarga kita sendiri.
Ancaman perang harus dilemparkan keluar dari ruang, dibuang dari pikiran warga dunia. Atau sudah berkecamuk perang di Ukraina? Bila itu terjadi maka hal itu dilakukan untuk memenuhi ambisi aneh beberapa pemimpin dunia.

Keberhasilan hidup bersama di dunia di mana terdapat kemiskinan, penyakit, banyaknya pemimpin yang tergolong sakit jiwa atau gila dalam politik dan ekonomi, praktik agama dan budaya, hanya tercapai  apabila semua ketidakwarasan itu dihentikan.

Berhati-hatilah agar para pemimpin seperti itu tidak memengaruhi atau mengancam kita.

Dalam 1 Korintus 2:16 tertulis, Sebab : "Siapakah yang mengetahui pikiran Tuhan, sehingga ia dapat menasihati Dia?. Tetapi kami  memiliki pikiran Kristus. "

Taati Kristus dan berpikirlah seperti Kristus dan bertindaklah, maka kita akan berhasil. Sukseslah sekarang di mana kita berdiri dan hidup, dalam pekerjaan dan pelayanan kita, betapapun kecilnya pekerjaan atau pelayanan itu.

5:33 Segenap jalan, yang diperintahkan kepadamu   oleh TUHAN, Allahmu, haruslah kamu jalani, supaya kamu hidup, dan baik keadaanmu serta lanjut umurmu  di negeri yang akan kamu duduki."

Sukses Bro, Sukses Sis! . Amin











Arsip Khotbah:

Jumat, 15 April 2022
PENYALIBAN YESUS, PARA PRAJURIT BERTUGAS SEPERTI BIASA, IBU YESUS DAN MURID-NYA YANG TERKASIH

Minggu, 20 Maret 2022
REFORMASI DAN KOLABORASI RAJA JOSAFAT - 2 Tawarikh 17:1-12

Minggu, 16 Januari 2022
UCAPAN BERBAHAGIALAH - Matius 5:1-10

Minggu, 19 Desember 2021
PARA UTUSAN PENGABARAN INJIL (Kisah 12:24-13:1-3)

Minggu, 19 Desember 2021
Mari kita naik ke gunung TUHAN, Sion. (Yesaya 2:1-5,54:10c)

Kamis, 24 Desember 2020
SEBAB BAGI ALLAH TIDAK ADA YANG MUSTAHIL - Lukas 1: 26-38

Minggu, 20 Desember 2020
MARIA's BEZOEK AAN ELISABET

Sabtu, 21 Nopember 2020
WIE IS JEZUS ? Hebreeen 1:1-4

Minggu, 15 Nopember 2020
IBADAH BERBAHASA BELANDA GPIB Jemaat Ora et Labora Serpong Minggu, 15 November 2020 (VIDEO YOUTUBE)

Minggu, 15 Nopember 2020
Hamba Tuhan Yang Menderita (Yesaya 50:4-6)

Arsip Khotbah..

Nama saya Hallie Jonathans. Saya lahir di Depok, pada tanggal 6 Juni 1945.

Setelah tamat STT Jakarta, saya berkecimpung dalam pelbagai kegiatan oikoumenis dan beberapa kegiatan kemasyarakatan. Kegiatan kegerejaan dilakukan secara penuh dalam sebagian besar level pekerjaan gerejawi.

Saya adalah Pendeta Emeritus GPIB, 01 Juli 2010 serta menjabat sebagai Ketua Badan Penasihat Gereja Preotestan di Indonesia (2010-2015).

Nama istri saya: Inneke Jonathans-Huwae. Saya lebih berorientasi ke depan, oleh sebab itu saya terfokus untuk berbagi dalam perkara hari ini dan hari esok.

Terpujilah Tuhan Yesus Kristus.