Pernyataan tentang Akhir Segala Sesuatu dari Rasul Petrus amat jelas : Kesudahan Segala Sesuatu Sudah Dekat (KS3D). (Pantoon to telos eggiken). Ada dua hal di sana, kedatangan kembali Tuhan Yesus Kristus dalam waktu yang singkat dan kesudahan segala sesuatu atau yang kita sebut The End of The World akan segera terjadi. Ketegangan antara Masa Kini dan Kedatangan Krisis Akhir (yang disebut The Final Issue that is Postponed) sudah amat amat terasa. Masa ketegangan penantian akan Akhir Segala Sesuatu diperkirakan akan singkat. Namun kenyataannya adalah bahwa saat kedatangan kembali Tuhan belum tiba.Dengan demikian dalam rangka ketegangan menuju Saat Akhir itu itu, tugas setiap orang Kristen adalah mengisinya dengan komitmen perilaku yang benar. Dalam suatu Tafsiran dikatakan bahwa Agama telah menurun hanya menjadi Seperangkat Peraturan Kudus tentang Kesalehan dan Pengejawantahan Perilaku Kudus, tanpa suatu ketegangan terhadap AKHIR Segala Sesuatu. Akhir Segala Sesuatu adalah Identik dengan Kedatangan Kembali Tuhan Yesus. Religion becomes a "business as usual" affair. Domestifikasi dan regularisasi agamawi menjadi pengenal dari kehidupan umat percaya. Rasul Petrus tidak menghendaki status quo dalam kehidupan umat. Ia yakin , Umat Tuhan hidup bukan untuk sampai kepada Akhir Segala Sesuatu, tetapi akan Menerus kepada Zaman Yang Senantiasa Baru dan menerus dalam Penghadiran Zaman Baru itu. Hanya, manusia percaya hidup dalam zaman antara Zaman Lama dan Zaman Baru itu.Untuk itu seluruh issue kehidupan harus dihadapi secara serius, bukan sebagai sekedar suatu proses kehidupan yang pasti akan berlalu. (Bandingkan pernyataan Kristiani pada dekade tujuhpuluhan, Pembangunan sebagai Pengamalan Pancasila; Dr. T.B. Simatupang). Pembangunan kehidupan Berbangsa, Bernegara dan Bermasyarakat menjadi bagian dari kehadiran dan karsa orang Kristen secara nyata dalam kehidupan beriman. Suatu Eskatologi Realistik harus kita isi dengan Komitmen Kehidupan di Zaman Krisis itu. Kita dapat melihat hal itu juga dinyatakan dalam Ibrani 10:25; serta Yakobus 5:8-9 dan 1 Yohanes 2:18.
Apa saja komitmen Kristiani pada KS3D itu?
1. Menguasai diri dan menjadi tenang (supaya dapat)
berdoa. Be sober minded therefore, and be watchful
unto prayer. Lihat Kisah 10:9; 12:5; Kol.4:2, 12. Daftar
Doa Syafaat GPIB amat baik sebab Mulai dengan
Syukur Umum, Gereja Seluruh Dunia dan Indonesia,
Pemerintah, Negara dan Bangsa Indonesia dan Dunia,
Persoalan Kontekstual dan Jemaat atau Gereja, diakhiri
dengan "Doa Bapa kami" dengan Doksologi yang
dinyanyikan. Dalam Ibadah Rumah Tangga, Doksologi
itu harus juga dinyanyikan, bukan diucapkan. Kalimat
doksologi itu adalah pujian Gereja atau Jemaat; bukan
perkataan dari Tuhan Yesus Kristus. .
2. Saling mengasihi secara sungguh atau mendalam.
Mengasihi dengan kasih dari hati.Bukan kasih sebagai
hanya lip`s service. Bukan kasih dibibir saja. Bukan
pula kasih organisatoris, atau sekedar kenal saja.
Firman berbunyi:"Tetapi yang terutama, kasihilah
sungguh-sungguh seorang akan yang lain, sebab
kasih menutupi banyak sekali dosa". Dalam 1 Petrus
1:22 dikatakan:"Karena kamu telah menyucikan
dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga
kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang
tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh
saling mengasihi dengan segenap hatimu". Kita
sudah kenal Matius 222:37-40. Mari kita lihat 1
Tesalonika 4:9 dan 10:"Tentang kasih Persaudaraan
tidak perlu dituliskan kepadamu, karena kamu sendiri
telah belajar kasih mengasihi dari Allah".
Lalu dalam ayat 10 bagian akhir dikatakan:"Tetapi
kami menasihati kamu, saudara-saudara, supaya
kamu lebih bersungguh-sungguh lagi melakukannya".
Perissemenoon mallon, to abound more! Dalam 1
Petrus 2:7 :"dan kepada kesalehan, kasih akan
saudara- saudara- saudara, dan kepada kasih akan saudara-saudara, kasih akan semua orang".
3. Memberi tumpangan seorang kepada yang lain
dengan tidak bersungut-sungut.Memiliki hospitalitas.
Memang kata hospital sekarang berarti ada Rawat-
Inapnya. Kalau ada epidemic, maka ruang rawat-inap menjadi penuh. Lalu dibangun mungkin tenda-tenda untuk merawat orang sakit. Dahulu belum ada hotel atau penginapan yang banyak seperti sekarang. Meskipun ada penginapan, tetapi orang Kristen diminta menjadi "Home stay" tanpa bersungut- sungut. Entah bagaimana cara perhitungannya. Namun nadanya adalah jangan memperhitungkan sebagai biaya apabila ada pengeluaran ekstra yang harus dibuat oleh tuan rumah atau nyonya rumah.
GPIB dalam persidangannya mula-mula masuk hotel bintang 3.Lalu sejak 1986 selalu masuk Hotel Bintang 5. Gereja-gereja di Daerah masih berpegang pada Home Stay. Keuntungannya adalah bahwa persekutuan dengan Warga Jemaat sungguh terasa dan mereka melayani para Tamu Gereja dengan baik. Pengorganisasian khusus dilakukan dengan baik. Biayanya menjadi tidak mahal. Hanya dapat menjadi kurang efisien.
Dalam percakapan tentang Perjuangan Kemerdekaan
Palestina, dibahas tentang Hospitalitas Baru atau
Khusus. Memberi Tumpangan berarti Memberi
Ruang Hidup, Kemer dekaan, Tempat Hidup,
pokoknya memberi kan ruang di mana suatu
bangsa dapat hidup dalam kemerdekaannya. Itulah
Persaudaraan yang Memberi Tumpangan.
(Diskusikan tentang praktek memberi tumpangan
dalam kehidupan Warga Jemaat).
5. Melayani satu dengan yang lain sesuai karunia
yang diperoleh setiap orang sebagai Pengurus
yang Baik dari Kasih karunia Allah. (Hoos kaloi
oikonomoi poikiles charitas; as good stewards of
various grace/charities).
Pelbagai Karunia Roh . Lihat 1 Korintus 12:8-10).
i. Berkata-kata dengan hikmat. Logos sofias.
Message of wisdom. Hal ini merupakan
pernyataan berdasarkan penyataan Firman Allah
atau oleh Roh Kudus kepada warga jemaat
terhadap suatu keadaan tertentu atau situasi atau
suatu masalah yang spesifik. Jadi di sini diperlukan
pemahaman tentang Firman atau bahkan studi
tentang Firman dan mediasi atas jalan-jalan Tuhan
dan melalui doa.(Yakobus 1:5-6).
ii. Utterance atau ungkapan atau Berkata-kata
dengan pengetahuan.Message of knowledge.
(Logos gnooseoos/gnosis)
Juga dinyatakan pengetahuan kepada orang
percaya oleh Roh Kudus tentang orang-orang,
tentang keadaan atau tentang kebenaran Alkitab.
Juga sering disebut sebagai nubuat.
iii. Iman, Pistis. Ini bukan iman yang menyelamat
kan, tetapi iman khusus yang supranatural yang
dikaruniakan oleh Roh Kudus sehingga seorang
percaya percaya bahwa Allah melakukan
perkara-perkara besar atau perkara-perkara
yang luar biasa, bahkan mujizat-mujizat.
iv.Karunia-karunia untuk Menyembuhkan.
Kharismata iamatoon. Karunia untuk
menyembuhkan berbagai penyakit oleh kekuatan
supranatural.Setiap akta penyembuhan adalah
karunia dari Allah. Semua orang dapat berdoa
bagi orang sakit. Tetapi mereka yang
mendapatkan karunia untuk menyembuhkan
melaksanakannya sebagai pelayanannya.
v. Kuasa untuk mengadakan mujizat.
Energomata Dunameoon. Operations of works
of power. Pekerjaan penuh kuasa Allah
merubah hal yang menentang Allah atau
bertentangan dengan kehendak Allah menjadi
sebaliknya.
vi. Nubuat atau profeteia. Ini bukan manifestasi
sementara dari Roh tetapi suatu karunia
pelayanan dari gereja Tuhan, (Efesus 4:11).
Dikatakan bahwa karunia ini hanya diberikan
kepada beberapa orang percaya yang
berjabatan sebagai nabi dalam gereja. Sebagai
manifestasi roh nubuat itu secara potensial juga
tersedia bagi orang percaya yang dipenuhi oleh
Roh Kudus.
vii. Karunia untuk Membedakan Macam-macam
roh. Disebut: diakriseis pneumatoon. Karunia
demikian memang amat khusus sehingga dapat
menyatakan bahwa suatu nubuat itu berasal
dari Roh Kudus atau bukan.Yang paling jelas
adalah banyaknya Pengajar-pengajar Palsu,
yang mengajarkan ajaran Alkitab bahkan
seolah benar dari Roh Kudus. Padahal yang
diajarkannya adalah Ajaran Sesat atau hanya
ajaran teolog yang tidak percaya akan Tuhan.
(not Biblical Christianity atau Kekristenan
berdasarkan Alkitab, Sola Scriptura).
viii. Berkata-kata dengan bahasa roh. Speaking in
different kind of tongues. Heterooi de
gene gloosoon. Dalam berkata-kata dalam
berbagai bahasa roh maka roh manusia dan
Roh Allah saling bertautan.(intermingling)
sehingga orang percaya itu berhubungan
langsung dengan Tuhan dalam doa, pujian,
pemberkatan atau ucapan syukur kepada
Tuhan.Semua ini harus diatur supaya jangan
ada yang berbicara dalam berbagai bahasa
atau bahasa roh justru hanya berada dalam
ekstasi atau tak terkendali. (out of control).
ix. Menafsirkan bahasa roh. Hermeneia
gloossoon. Kemampuan ini agak khusus dan
tidak umum dalam kalangan Protestan.Namun
satu hal yang harus diperhatikan adalah bahwa
tujuannya adalah suatu alat bagi pembangunan
jemaat,pembangunan atas manusianya, d.k.l,
The edification of the members of
Congregation.
6.Jika ada orang yang berbicara, baiklah ia
berbicara sebagai orang yang menyampaikan
firman Allah.Ei tis lalei hoos logia Theou.
Apakah kita menyenangkan Allah dengan
perkataan dan perbuatan kita?
Mari kita teliti diri kita, apakah dengan
perkataan-perkataan atau pembicaraan dan
perbuatan kita, Allah dimuliakan? Ataukah
kita sedang menyenangkan diri kita sendiri?
Semua karunia dan talenta kita harus kita
pakai untuk kemuliaan Allah dan untuk
menolong sesama kita.
7. Bersaksi bagi Kristus dan melayani
(diakonei/diakonia) Allah dalam kuasa Roh.
Lihat ayat 11, melayani dengan kekuatan yang
dianugerahkan Allah. Pelayanan bagi
Kebenaran, Keadilan dan Kesejahteran dalam
kehidupan di Indonesia harus kita laksanakan
sebagai tugas Diakonia/pelayanan Kristiani
dalam semua bidang kehidupan.
8.Memuliakan Allah."Supaya Allah dimuliakan
dalam segala sesuatu karena Yesus Kristus".
Hina en pasin doxazetai ho Theos dia Iesou
Christou.
9. Tetap setia kepada Tuhan Yesus Kristus. (Lihat
ayat 12-19).
LAKUKANLAH dalam konteks kehidupan
Bergereja dan Berbangsa, Bernegara dan
Bermasyarakat di Indonesia.
Buku-buku Referensi:
1. The FULL LIFE Study Bible,New
International Version, Zondervan
Publishing House, GRAND RAPIDS,
MICHIGAN.1992.
2. The INTERPRETERS BIBLE, Vol. 12,
New York, Abingdon Press,Nashville.
3. Interlinear GREEK-ENGLISH NEW
TESTAMENT, Zondervan, 1977.
4. ALKITAB TB,LEMBAGA ALKITAB
INDONESIA, Jakarta, 1999.