hjonathans.com

View : 2205 kali


Khotbah
Kamis, 06 Februari 2020
SIKAP DAN PERILAKU KRISTIANI PADA AKHIR SEGALA SESUATU - 1 Petrus 4:7-11

Pernyataan tentang Akhir Segala Sesuatu dari Rasul Petrus amat jelas : Kesudahan Segala Sesuatu Sudah Dekat (KS3D). (Pantoon to telos eggiken).  Ada dua hal di sana, kedatangan kembali Tuhan Yesus Kristus dalam waktu yang singkat dan  kesudahan segala sesuatu atau yang kita sebut The End of The World akan segera terjadi. Ketegangan antara Masa Kini dan Kedatangan Krisis Akhir (yang disebut The Final Issue that is Postponed) sudah amat amat terasa. Masa ketegangan penantian akan Akhir Segala Sesuatu diperkirakan akan  singkat. Namun kenyataannya adalah bahwa saat kedatangan kembali Tuhan belum tiba.Dengan demikian dalam rangka ketegangan menuju Saat Akhir itu  itu, tugas setiap orang Kristen adalah mengisinya dengan komitmen perilaku yang benar. Dalam suatu Tafsiran dikatakan bahwa Agama telah menurun hanya menjadi Seperangkat Peraturan Kudus tentang Kesalehan dan Pengejawantahan Perilaku Kudus, tanpa suatu ketegangan terhadap AKHIR Segala Sesuatu. Akhir Segala Sesuatu adalah Identik dengan Kedatangan Kembali Tuhan Yesus. Religion becomes a "business as usual" affair. Domestifikasi dan regularisasi agamawi menjadi pengenal dari kehidupan umat percaya. Rasul Petrus tidak menghendaki status quo dalam kehidupan umat. Ia yakin , Umat Tuhan hidup bukan untuk sampai kepada Akhir Segala Sesuatu, tetapi akan Menerus kepada Zaman Yang Senantiasa Baru dan menerus dalam Penghadiran Zaman Baru itu. Hanya, manusia percaya hidup dalam zaman antara Zaman Lama dan Zaman Baru itu.Untuk itu seluruh issue kehidupan harus dihadapi secara serius, bukan sebagai sekedar suatu proses kehidupan yang pasti akan berlalu. (Bandingkan pernyataan Kristiani pada dekade tujuhpuluhan, Pembangunan sebagai Pengamalan Pancasila; Dr. T.B. Simatupang). Pembangunan kehidupan Berbangsa, Bernegara dan Bermasyarakat menjadi bagian dari kehadiran dan karsa orang Kristen secara nyata dalam kehidupan beriman. Suatu Eskatologi Realistik harus kita isi dengan Komitmen Kehidupan di Zaman Krisis itu. Kita dapat melihat hal itu juga dinyatakan dalam Ibrani 10:25; serta Yakobus 5:8-9 dan 1 Yohanes 2:18. 

Apa saja komitmen Kristiani pada KS3D itu? 
1. Menguasai diri dan menjadi tenang (supaya dapat)
    berdoa. Be sober minded therefore, and be watchful
    unto prayer. Lihat Kisah 10:9; 12:5; Kol.4:2, 12. Daftar
    Doa Syafaat GPIB amat baik sebab Mulai dengan
    Syukur Umum, Gereja Seluruh Dunia dan Indonesia,
    Pemerintah, Negara dan Bangsa Indonesia dan Dunia,
    Persoalan Kontekstual dan Jemaat atau Gereja, diakhiri
    dengan "Doa Bapa kami" dengan Doksologi yang
    dinyanyikan. Dalam Ibadah Rumah Tangga, Doksologi
    itu harus juga dinyanyikan, bukan diucapkan. Kalimat
    doksologi  itu adalah pujian Gereja atau Jemaat; bukan
    perkataan dari Tuhan Yesus Kristus. .   
2. Saling mengasihi secara sungguh atau mendalam.
    Mengasihi dengan kasih dari hati.Bukan kasih sebagai
    hanya lip`s service. Bukan kasih dibibir saja. Bukan
    pula kasih organisatoris, atau sekedar kenal  saja.
    Firman berbunyi:"Tetapi yang terutama,     kasihilah
     sungguh-sungguh  seorang akan yang lain,     sebab
     kasih menutupi banyak sekali dosa".     Dalam      1 Petrus
     1:22 dikatakan:"Karena kamu telah     menyucikan
     dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran,     sehingga
     kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang
     tulus ikhlas, hendaklah kamu      bersungguh-sungguh
     saling mengasihi dengan     segenap hatimu". Kita
     sudah kenal Matius 222:37-40.     Mari kita lihat 1
     Tesalonika 4:9 dan 10:"Tentang kasih Persaudaraan
      tidak perlu dituliskan kepadamu, karena kamu sendiri
      telah belajar kasih mengasihi     dari Allah".
      Lalu dalam ayat 10 bagian akhir dikatakan:"Tetapi
      kami menasihati kamu, saudara-saudara, supaya
       kamu lebih bersungguh-sungguh lagi melakukannya".
      Perissemenoon mallon, to abound     more! Dalam 1
      Petrus 2:7 :"dan kepada kesalehan,     kasih akan
      saudara- saudara- saudara, dan kepada kasih akan     saudara-saudara, kasih akan semua orang".

3.    Memberi tumpangan seorang kepada yang lain
    dengan tidak bersungut-sungut.Memiliki hospitalitas.
    Memang kata hospital sekarang berarti ada Rawat-

       Inapnya. Kalau ada epidemic, maka ruang rawat-inap     menjadi penuh. Lalu dibangun mungkin tenda-tenda     untuk merawat orang sakit. Dahulu belum ada hotel     atau penginapan yang banyak seperti sekarang.     Meskipun ada penginapan, tetapi orang Kristen     diminta menjadi "Home stay" tanpa bersungut-    sungut. Entah bagaimana cara perhitungannya.     Namun nadanya adalah jangan memperhitungkan     sebagai biaya apabila ada pengeluaran ekstra yang     harus dibuat oleh tuan rumah atau nyonya rumah.

    GPIB dalam persidangannya mula-mula masuk hotel     bintang 3.Lalu sejak 1986 selalu masuk Hotel     Bintang 5. Gereja-gereja di Daerah masih berpegang     pada Home Stay. Keuntungannya adalah bahwa     persekutuan dengan Warga Jemaat sungguh terasa     dan mereka melayani para Tamu Gereja dengan baik.     Pengorganisasian khusus dilakukan dengan baik.     Biayanya menjadi tidak mahal. Hanya dapat menjadi kurang efisien. 

       Dalam percakapan tentang Perjuangan Kemerdekaan
       Palestina,    dibahas     tentang Hospitalitas Baru atau
       Khusus. Memberi     Tumpangan berarti Memberi
       Ruang Hidup,     Kemer     dekaan, Tempat Hidup,
       pokoknya     memberi    kan     ruang di mana suatu
       bangsa dapat hidup dalam     kemerdekaannya. Itulah
    Persaudaraan yang Memberi     Tumpangan. 
       (Diskusikan   tentang praktek memberi     tumpangan
       dalam kehidupan Warga Jemaat).

5.    Melayani satu dengan yang lain sesuai karunia
       yang diperoleh setiap orang sebagai Pengurus
       yang Baik dari  Kasih karunia Allah. (Hoos kaloi
       oikonomoi poikiles charitas; as good stewards of
       various grace/charities).
        
      Pelbagai Karunia Roh . Lihat 1 Korintus 12:8-10).
    i. Berkata-kata dengan hikmat. Logos sofias. 
       Message of wisdom.  Hal ini merupakan
          pernyataan        berdasarkan penyataan Firman Allah
          atau oleh Roh Kudus kepada     warga jemaat      
          terhadap suatu keadaan tertentu atau situasi atau
           suatu masalah yang spesifik. Jadi di sini diperlukan
        pemahaman tentang Firman atau bahkan studi
           tentang Firman  dan mediasi atas jalan-jalan Tuhan
          dan melalui doa.(Yakobus 1:5-6).
    ii. Utterance atau ungkapan atau Berkata-kata
           dengan pengetahuan.Message of knowledge.
           (Logos gnooseoos/gnosis)      
           Juga dinyatakan pengetahuan  kepada orang
           percaya oleh Roh Kudus tentang orang-orang,
           tentang keadaan  atau tentang kebenaran Alkitab.
           Juga sering disebut sebagai nubuat.
        iii. Iman, Pistis. Ini bukan iman yang menyelamat
              kan,  tetapi iman khusus yang supranatural yang      
              dikaruniakan oleh Roh Kudus sehingga seorang
               percaya percaya bahwa Allah melakukan
             perkara-perkara besar atau perkara-perkara
               yang luar biasa, bahkan mujizat-mujizat.
         iv.Karunia-karunia untuk Menyembuhkan.
             Kharismata iamatoon. Karunia untuk
              menyembuhkan berbagai penyakit oleh kekuatan
             supranatural.Setiap akta penyembuhan adalah      
             karunia dari Allah. Semua orang dapat berdoa        
             bagi orang sakit. Tetapi mereka yang
             mendapatkan karunia untuk menyembuhkan
             melaksanakannya sebagai pelayanannya. 
      v. Kuasa untuk mengadakan mujizat.   
           Energomata Dunameoon. Operations of works
             of power. Pekerjaan penuh kuasa Allah
             merubah hal yang menentang Allah atau
             bertentangan dengan kehendak Allah menjadi
             sebaliknya.  
        vi. Nubuat atau profeteia. Ini bukan manifestasi
              sementara dari Roh tetapi suatu karunia
              pelayanan dari gereja Tuhan, (Efesus 4:11).
              Dikatakan bahwa karunia ini hanya diberikan
              kepada beberapa orang percaya yang
              berjabatan sebagai nabi dalam gereja. Sebagai
               manifestasi roh nubuat itu secara potensial juga
               tersedia bagi orang percaya yang dipenuhi oleh
              Roh Kudus.
     vii. Karunia untuk Membedakan Macam-macam
               roh. Disebut: diakriseis pneumatoon. Karunia
                demikian memang amat khusus sehingga dapat
               menyatakan bahwa suatu nubuat itu berasal
               dari Roh Kudus atau bukan.Yang paling jelas
               adalah banyaknya Pengajar-pengajar Palsu,
               yang mengajarkan ajaran Alkitab bahkan
               seolah benar dari Roh Kudus. Padahal yang
               diajarkannya adalah Ajaran Sesat atau hanya
               ajaran teolog yang tidak percaya akan Tuhan.     
            (not Biblical Christianity atau Kekristenan
               berdasarkan Alkitab, Sola Scriptura).
        viii. Berkata-kata dengan bahasa roh. Speaking in
                different kind of tongues. Heterooi de
                gene gloosoon. Dalam berkata-kata dalam
                berbagai bahasa roh maka roh manusia dan
                Roh Allah   saling bertautan.(intermingling)
                sehingga orang percaya itu berhubungan
                langsung dengan Tuhan dalam doa, pujian,
                pemberkatan atau ucapan syukur kepada
                Tuhan.Semua ini harus diatur supaya jangan
                 ada yang berbicara dalam  berbagai bahasa
                 atau bahasa roh justru hanya berada dalam
                 ekstasi atau tak terkendali. (out of control).
            ix. Menafsirkan bahasa roh. Hermeneia
                 gloossoon. Kemampuan ini agak khusus dan
                  tidak umum dalam kalangan Protestan.Namun
                  satu hal yang harus diperhatikan adalah bahwa
                  tujuannya adalah suatu alat bagi pembangunan
                 jemaat,pembangunan atas manusianya, d.k.l,
                 The edification  of the members of
                  Congregation.

                6.Jika ada orang yang berbicara, baiklah ia
                    berbicara sebagai orang yang menyampaikan
                   firman Allah.Ei tis lalei hoos logia Theou.                                 
                  Apakah kita menyenangkan Allah dengan
                   perkataan dan perbuatan kita?
                   Mari kita teliti diri kita, apakah dengan
                   perkataan-perkataan atau pembicaraan dan
                   perbuatan kita, Allah dimuliakan? Ataukah
                   kita sedang menyenangkan diri kita sendiri?
                   Semua karunia dan talenta kita harus kita
                   pakai untuk kemuliaan Allah dan untuk
                   menolong sesama kita.
       
            7. Bersaksi bagi Kristus dan melayani
                  (diakonei/diakonia)   Allah dalam kuasa Roh.
                  Lihat ayat 11, melayani dengan kekuatan yang
                 dianugerahkan Allah. Pelayanan bagi
                  Kebenaran,  Keadilan dan Kesejahteran dalam
                  kehidupan di Indonesia harus kita laksanakan
                 sebagai tugas Diakonia/pelayanan Kristiani
                 dalam semua bidang kehidupan.

               8.Memuliakan Allah."Supaya Allah dimuliakan
                 dalam segala sesuatu karena Yesus Kristus".
                 Hina en pasin doxazetai ho Theos dia Iesou
                 Christou. 

             9. Tetap setia kepada Tuhan Yesus Kristus. (Lihat
               ayat 12-19).

        LAKUKANLAH dalam konteks kehidupan            
        Bergereja dan Berbangsa, Bernegara dan                
        Bermasyarakat di Indonesia.
    
        Buku-buku Referensi:
        1. The FULL LIFE Study Bible,New
                   International Version, Zondervan
                   Publishing House, GRAND RAPIDS,
                    MICHIGAN.1992.
              2. The INTERPRETERS BIBLE, Vol. 12,    
             New York, Abingdon Press,Nashville.  
        3.  Interlinear GREEK-ENGLISH NEW
                   TESTAMENT, Zondervan, 1977.
        4.  ALKITAB TB,LEMBAGA ALKITAB
                   INDONESIA, Jakarta, 1999.  









Arsip Khotbah:

Jumat, 15 April 2022
PENYALIBAN YESUS, PARA PRAJURIT BERTUGAS SEPERTI BIASA, IBU YESUS DAN MURID-NYA YANG TERKASIH

Minggu, 20 Maret 2022
REFORMASI DAN KOLABORASI RAJA JOSAFAT - 2 Tawarikh 17:1-12

Minggu, 20 Februari 2022
PERSIAPAN JOSHUA MERAIH SUKSES - YOSUA 1:1-8

Minggu, 16 Januari 2022
UCAPAN BERBAHAGIALAH - Matius 5:1-10

Minggu, 19 Desember 2021
PARA UTUSAN PENGABARAN INJIL (Kisah 12:24-13:1-3)

Minggu, 19 Desember 2021
Mari kita naik ke gunung TUHAN, Sion. (Yesaya 2:1-5,54:10c)

Kamis, 24 Desember 2020
SEBAB BAGI ALLAH TIDAK ADA YANG MUSTAHIL - Lukas 1: 26-38

Minggu, 20 Desember 2020
MARIA's BEZOEK AAN ELISABET

Sabtu, 21 Nopember 2020
WIE IS JEZUS ? Hebreeen 1:1-4

Minggu, 15 Nopember 2020
IBADAH BERBAHASA BELANDA GPIB Jemaat Ora et Labora Serpong Minggu, 15 November 2020 (VIDEO YOUTUBE)

Arsip Khotbah..

Nama saya Hallie Jonathans. Saya lahir di Depok, pada tanggal 6 Juni 1945.

Setelah tamat STT Jakarta, saya berkecimpung dalam pelbagai kegiatan oikoumenis dan beberapa kegiatan kemasyarakatan. Kegiatan kegerejaan dilakukan secara penuh dalam sebagian besar level pekerjaan gerejawi.

Saya adalah Pendeta Emeritus GPIB, 01 Juli 2010 serta menjabat sebagai Ketua Badan Penasihat Gereja Preotestan di Indonesia (2010-2015).

Nama istri saya: Inneke Jonathans-Huwae. Saya lebih berorientasi ke depan, oleh sebab itu saya terfokus untuk berbagi dalam perkara hari ini dan hari esok.

Terpujilah Tuhan Yesus Kristus.