hjonathans.com

View : 1520 kali


Khotbah
Selasa, 04 Februari 2020
PAPA MERTUA INDAH, YITRO: Bapak Shared Leadership and Management. 1. Keluaran 18:1-12.

Jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus.
    Hari ini kita merayakan HUT PKLU atau Persekutuan Kaum Lanjut Usia GPIB. Kita ucapkan Selamat kepada seluruh Pengurus dan Anggota Pelkat PKLU di Jemaat dan Dewan PKLU di Sinode GPIB.
Musa melarikan diri ke Midian setelah ia membunuh seorang Mesir karena orang itu membunuh seorang Ibrani.  Di Midian ia bertemu dengan Zipora, puteri Imam Yitro.

    Yitro adalah Imam di Midian. Dengan demikian ia bukanlah Imam Israel, oleh sebab Dasa Titah belum diturunkan dan keimamaman Harun belum ditetapkan.
Yitro adalah juga Papa Mertua Musa, oleh sebab puterinya Zipora ia berikan kawin dengan Musa.

    Keturunan Musa adalah Gersom, "Aku telah menjadi seorang pendatang di negeri asing" dan Eliezer,"Allah, bapaku adalah penolongku dan telah menyelamatkan aku dari pedang Firaun".

    Sering kita mendengar adanya cekcok antara Mertua dan Menantu. Namun kesaksian dalam Kitab Keluaran tentang Yitro adalah lain sekali dengan apa yang kita pernah dengar. Ia adalah Papa Mertua Indah bagi Musa. Karen Musa harus melalui empat puluh tahun sebelum ia menjadi pemimpin Israel yang akan memimpin Israel melalui padang gurun selama 40 Tahun lagi,. Maka terpisahlah Musa dari Keluarga dan Mertuanya selama empat dasa warsa. Waktu yang lama lama sekali.

Mana ada Mertua yang begitu sabar menantikan kembalinya Menantunya? Selama empat dasa warsa Zipora dan kedua anaknya itu tinggal di Rumah Ayahandanya.Tentu semua biaya ditanggung oleh Imam Yitro. 

    Imam Yitro memberikan waktu kepada menantunya Musa untuk bertumbuh menjadi Pemimpin Israel  yang kelak memimpin perjalanan menuju Tanah Kanaan, Tanah Perjanjian itu.

    Yosua memimpin perang melawan orang Amalek, sedangkan Musa, Harun dan Hur naik ke atas puncak. Tatkala Musa mengangkat tangannya maka kuatlah Pasukan Israel. Tetapi manakala ia lelah maka tangannyapun turun dan lemahlah pasukan Israel. Harun dan Hur kemudian menopang tangan Musa, sehingga Yosua mengalahkan Amalek dan rakyatnya dengan pedang.

    Musa mendirikan mezbah dan menamainya :"TUHANLAH panji-panjiku". Kabar kemenangan itulah yang juga didengar Yitro di Midian, lalu membawa Zipora, Gersom dan Eliezer datang ke Kemah Musa.
    Yetro harus memberitahukan siapa dirinya dan siapa yang dibawanya menghadap Pemimpin Musa. "Akulah mertuamu, Yitro, datang kepadamu membawa istrimu beserta kedua anaknya". Lalu keluarlah Musa menyingsong mertuanya itu, sujudlah ia kepadanya dan menciumnya, ; mereka menanyakan keselamatan masing-masing; lalu masuk ke dalam kemah.

    Musa menceritakan semua yang dilakukan TUHAN kepada Firaun dan kepada orang Mesir, karena Israel, dan segala kesusahan yang mereka alami di jalan dan bagaimana TUHAN menyelamatkan mereka.
Yetropun bersukacita mendengar kesaksian itu. Imam Midian ini menjadi percaya akan Allah Israel, lalu memuji Allah :"Terpujilah TUHAN yang telah menyelamatkan kamu, dari tangan orang Mesir dan dari tangan Firuan; Sekarang aku tahu, bahwa TUHAN lebih besar dari segala allah; sebab Ia telah menyelamatkan bangsa ini dari tangan orang Mesir, karena memang orang-orang ini telah bertindak angkuh  terhadap mereka".

    Yetro menunjukkan keramah-tamahan dan pemberi tumpangan, gastvrijheid, kebebasan menumpang di rumah bagi tamunya. Ya Musa itulah tamunya, bahkan menantunya, yang menitipkan Istri dan Kedua Anaknya kepadanya. Dari Yitro Musa juga menerima Hikmat/ Wisdom tentang bagaimana harus memerintah Israel.

    Allah memang memilih satu Bangsa yakni Israel untuk terus bekerja, tetapi tetapi kasih-Nya dan pemeliharaan-Nya adalah bagi semua bangsa.

    Latar belakang keibadahan Yitro memegang peranan penting, hal itu telah mempersiapkan Yitro bagi langkah percayanya kepada Allah Israel itu. Ia mendengar dengan percaya akan Allah Israel itu, oleh sebab perbuatan penyelamatan yang dilakukan Allah Israel atas Israel. Yitro memuji Allah dengan segenap hatinya.

    Empat puluh tahun menanti bertemu kembali dengan Menantunya dengan membawa Puteri dan Cucunya, bukanlah waktu yang mudah dilalui. Meskipun saat itu belum ada cellphone sehingga dapat berkirim kabar dan gambar whatsapp, tetapi terjadi hubungan yang amat bersahabat antara Mertua dan Menantu, timbale-balik.

    Bukan sekedar hubungan kekeluargaan, tetapi hubungan pribadi dalam keluarga dan antar pribadi. Bagaimana kita mau menyatakan bahwa hal itu berlaku bagi kita? Ya bahwa harus ada hubungan yang manis dan pribadi antar anggota keluarga?

    Ada satu keluarga, Ayah, Ibu dan Dua anak masuk ke Restoran, lalu memesan makanan. Selanjutnya masing-masing sibuk dengan i-padnya, dengan gamenya, bahkan  kadang-kadang yang satu tertawa sendiri, kadang yang lain langsung angkat bicara. Makanan siap terhidang, makan sih makan tetapi i-pad jalan terus, whatsapp jalan terus, semua asyik sendiri. Mungkin sesampainya di rumah tak akan ada percakapan antar anggota keluarga itu. Yang paling berbahagia adalah i-pad dan smart phone atau android phone yang menguasai semua anggota keluarga dari tempat tidur, sampai kamar mandi dan di ruang makan, ruang keluarga, sampai ke sekolah dan tempat kerja. Inilah dunia anak-anak kita yang dijejali cellphone saja dan i-pad agar diam sendiri, sehingga mereka juga tak menghormati orang tua, sanak keluarga yang lebih tua. Mereka hidup dalam kebebesan pendidikan yang berbasis media dan internet. Mereka kelak menjadi amat asosial dan kalau salah memilih pahlawan ipadnya, maka mereka akan dengan tenang memukul atau mencelakai anak lain, meniru pahlawan yang ada di i-padnya. Guru mereka adalah Paman Google.
    Tugas kita sebagai orang tua adalah memanusiakan anak-anak dan keluarga kita. Haruslah menjadi Keluarga yang Memiliki Hubungan Pribadi dan terus membangun hubungan, percakapan, saling menolong, saling membantu dll dalam Keluarga. Bertumbuh melalui pendidikan tentang kesopanan dan kejujuran, integritas dan kesetiaan. Kita harus membangun solidaritas keluarga dan soliditas keluarga.Kita harus menolak semua ajaran kemandirian anak yang nyatanya tidak menghiraukan apalagi menghormati orang tuanya.
    Pemberian yang terbesar yang dapat kita berikan kepada Menantu, Anak Cucu kita adalah bukan Cellphone model terakhir yang touch screen. Pemberian terbesar bagi sanak keluarga adalah mengenal Tuhan Yesus Kristus. Membuatnya berkenalan dengan Tuhan Yesus. Tetapi pemberian terbesar itu dapat terhalang apabila ada kesombongan kita yang memberi:"Lihat aku memberikan kepadamu pemberian terbesar yang bagaimanapun engkau tidak pernah akan dapat menyamainya, apapun yang engkau coba berikan "in return" kepadaku. Kristus adalah Sahabat Sejati. Oleh karena itu apabila kita membagikan kisah tentang Dia atau Kasih dan Pengampunan-Nya, tanpa sikap seperti Kristus, Sahabat Tercinta, (Tuhan Yesus Sahabatku tercinta dan erat.........)maka kita pasti gagal menjadi saksi-Nya. Hanya dengan dan dalam Kristus, maka hubungan kita dengan Keluarga adalah benar-benar saling memberi dan saling menerima. Benar-benar memberi dan menerima. Kita tak usah membuat Neraca Untung-Rugi atau Balans apapun, tak usah khawatir akan Aktiva dan Passiva kita. Tak usah pusing seperti Aktuaria menghitung Likuiditas, Solvabilitas dan Rentabilitas Korporasi Rumah Kita.

    Kita tak usah memesan Alat Pengukur Risiko , melalukan penilaian risiko, penaksir risiko, melakukan kalkulasi probabilitas,sebab Tuhan Yesus telah memberikan diri-Nya dan menghapus semua Risiko Kegagalan, Ketiadaan Kasih dan Ketiadaan Keramahan dan Kelangkaan akan Memberi Tumpangan atau Gastvrijheid. Hubungan dalam Rumah Tangga dan Keluarga jangan menjadi hubungan bisnis dengan kalkulasi bisnis pula. Hubungan yang hanya mencari apa yang dapat saya nikmati dan setelah menikmati kita pikir dapat mencari kepuasan di luar.   Anak-anak dan cucu kita adalah  pribadi yang paling berharga. Awas terhadap predator sex dan penipu yang dapat datang via cellphone, mendekati mereka. Penculikan perhatian mereka terhadap adik, kakak dan orang tua oleh chatting yang membahayakan akan merupakan penculikan yang jauh lebih berbahaya dari penculikan yang umum dialami.
    Apabila kita memperkenalkan Kristus kepada Keluarga maka kita akan mendapatkan anak cucu yang makin tumbuh dalam kasih dan kebersamaan serta saling melindungi. Mereka akan mengalami Double Blessing, Berkat Ganda, sebab menerima pemberian terbesar yakni Kristus  dan mereka akan mengenal Tuhan dengan lebih baik lagi sebab mereka mengalami bagaimana campur tangan Tuhan dalam semua bidang hidupnya sesuai janji Tuhan dalam Alkitab.
    Kita boleh saja menjadi Pendeta, Diaken dan Penatua, tetapi itu semua tak menjamin bahwa kita punya waktu untuk mengenal Kristus dan mempunyai hubungfan pribadi dengan Kristus dan mengalami kehadiran Kristus dalam hidup kita. Apabila kita meneruskan Kristus, maka Ia akan memberikan Diri-Nya lebih banyak kepada kita. Iblis-iblis yakni TV dan Media yang kita kantongi itu jangan dibiarkan merampas perhatian kita kepada Kristus. Jangan menghentikan dialog hidup kita dengan Kristus. Kalau kehabisan voucher tamatlah juga kasih alat-alat komunikasi itu kepada kita. Pay first, then you may have a realtion.
    HUT PKLU harus merupakan Momen Berbagi Kristus dalam Keluarga, kepada Mertua, Menantu dan Anak serta Cucu kita. Jangan hanya cerita dulu Tuhan berbuat ini dan itu secara mencengangkan bagi saya, tetapi buktikanlah bahwa hari ini kita pribadi punya hubungan pribadi dengan Kristus, Sahabat dan Juruselamat kita.
    Jangan percaya kepada rayuan Uang, Jabatan/ Kekayaan dan Kesempatan yang Murahan , yang diberikan dunia dan penipuan-penpuan kepada kita. Bukankah pada HUT PKLU ini kita seharusnya dapat berkata dan bersaksi:"Sekarang aku tahu, bahwa TUHAN lebih besar dari segala allah, bahwa TUHAN adalah Allah yang tertinggi.
    Ia telah menyelamatkan bukan saja Israel tetapi diriku dan keluargaku.Jabatan gerejawi setinggi apapun dapat mungkin kita raih, tetapi semakin tinggi jabatan kita semakin tinggi pula risiko kehilangan hubungan yang hidup, yang erat dan akrab dengan Tuhan. Tidak akrab dengan Tuhan pasti berbuahkan tidak akrab dengan Keluarga. Ya akrab dengan jabatan, pekerjaan atau apapun, tetapi kehilangan hubungan dengan Keluarga dan Anak-Cucu yang kesemuanya mempunyai hubungan yang benar dengan Kristus akan memiliki hubungan yang berbuah manis dalam membangun keluarga, Jemaat, Korporasi, Masyarakat atau Negara. Bukan sebaliknya seperti kini kita alami. Get yourself related to Christ,then you will be related one another happily, joyfully, trustfully, harmoniously one another. Amin.

2. (Lanjut: Baca Keluaran 18:13-27)  
Bila Musa berbagi Allah Israel kepada Yitro, lihat bagaimana respons Yitro, bukan sekedar menjaga Zipora dan kedua cucunya, tetapi ia memberikan Tumpangan dan Hikmat Melakukan Manajemen Memerintah Israel kepada Musa.

Ada kisah tentang seorang CEO yang dapat menghasilkan uang Satu Juta US Dollar bagi Korporasinya setiap hari. Ia bekerja dengan hebat, sukses dengan hebat, menjadi famous di mana-mana, tetapi pada suatu hari ia ketiduran, terlambant bangun dan tak dapat melakukan tugas yang telah rapi dijajarkannya untuk hari itu. Dokter Rumah datang dan berkata: Anda mengidap Severe Fatigue and Exhaustion, Kelelahan dan Kehabisan Tenaga yang Hebat.
Dokter bilang bahwa ia harus cuti dari pekerjaannya.  Bukan hanya dalam ketujuh hari berikutnya, juga bukan  juga tujuh minggu berikutnya, tetapi ia harus istirahat selama tujuh bulan lamanya untuk keluar dari keletihan dan kehabisan tenaga yang hebat itu.  
    Tatkala melihat Musa bekerja keras seorang diri ,  dari pagi sampai malam melakukan pemerintahan, penghakiman  dengan tangan sendiri, Yitro iba melihat keadaan Menantunya yang bekerja seorang diri. Bagi proses peradilan saja, ia sudah kehabisan waktu. Bagaimana dengen pekerjaan pemerintahan lainnya? Yitro berpikir juga, kalau begini caranya, Musa akan pulang selalu terlambat dan pagi sekali sudah harus berangkat ke peradilan. Dulu ada Rock around the Clock, maka zaman Musa, ada Mozes Around the Clock.
    Bukan hanya Musa yang overexhausted tetapi rakyat yang mengajukan perkaranya kepada Musa mengalami akan juga mengalami keletihan oleh sebab jadwal pelayanan pemutusan perkara menjadi sering terlambat. Bahkan tak menentu lagi. Apalagi apabila ada Perkara Dadakan yang tadinya tak ada dalam Program Legislasi Zaman Musa, dipaksakan agar didahulukan. Pemerintahan Musa seperti itu akan disebut very-very poor administrated, atau mengalami Poor Administration. Bukan saja Administrasi Keadilan dan Keputusannya tetapi Administrasi Pemerintahan, sebab tak ada yang Membuat Undang-Undang, dan bahkan ia tidak punya Wakil untuk menolongnya.
Yitro juga sedih sebab ia tahu Zipora dan Anak-anak Musa tak akan kebagian waktu bersama Musa. Sudah hilang Empat Puluh Tahun Persiapan menjadi Pemimpin, eh sekarang sudah jadi Pemimpin, Idem Dito, Podo Wae. Yitro berkata :"Mozes , you need help!".

    Tanpa menunggu SK Pengangkatan menjadi Penasihat Pemimpin atau Hakim Musa, Yitro berkata dengan tajamnya:

19. "Jadi, sekarang dengarkanlah perkataanku, aku akan memberi nasihat (advice) kepadamu, dan Allah akan menyertai engkau.
Adapun engkau, mewakililah bangsa itu (People`s Representative) di hadapan Allah dan kau hadapkanlah perkara-perkara mereka(bring their disputes) kepada Allah.
20. Kemudian haruslah engkau mengajarkan(Teach)  kepada mereka ketetapan-ketetapan (Decrees) dan keputusan-keputusan (Laws) dan memberitahukan kepada mereka jalan yang harus dijalani,(Show them the way to live) dan pekerjaan (duties) yang harus dilakukan (they have to perform).

  21. Di samping itu kaucarilah dari seluruh bangsa itu, Orang-orang yang Cakap,(Capable men) 
dan takut akan Allah, (who fear God),
Orang-orang yang dapat Dipercaya, (Trustworthy),        dan benci kepada Pengejaran Suap,(Hate dishonest gain; and are thus Free from coveteousness/mengingini /iri;and the Love of Money).
tempatkanlah mereka di antara bangsa itu ,(appoint them as officials),  menjadi
Pemimpin seribu orang,(Officials over thousands)    
Pemimpin seratus orang, (Officials over hundreds)
Pemimpin lima puluh orang, (Officials over fifties) dan
Pemimpin sepuluh orang. (Officials over tens).
Mereka harus melayani sebagai Hakim-hakim. (Have them serve as Judges).

Lakukanlah Shared Leadership. Jangan melakukan kepemimpinan oleh sendiri, dari sendiri yang akhirnya untuk sendiri. Tuhan tak pernah mendisain kita menjadi orang yang bekerja atau memimpin sendiri. Do not work alone. Masih ingatkan kita perkata Pencipta kepada Adam  tatkala Ia bersiap menciptakan Hawa? Ia berkata: "Tidaklah baik kalau manusia itu seorang diri saja,  Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia". (Kej.2:18). Kalau kita bekerja untuk Tuhan, maka kita harus bekerja dengan orang lain. Apabila kita berada dalam satu Tim, dan kita sendiri yang mau melakukan pekerjaan Tim, dapatkah dibayangkan betapa memalukannya sikap demikian. Apalagi mau menjadi satu-satunya pemimpin, itu namanya otoriter. Belajarlah membagi pekerjaan itu dengan orang lain, share the work with others.

Kita harus melakukan Sinergisme. Kalau Sinode kita tahu artinya. Sun Hodos, Berjalan Bersama. Kini kita harus melakukan Sun Ergo.......Bekerja Bersama. Prinsip sinergisme ini berasal dari keyakinan :Dua orang dapat mengangkat beban lebih dari satu. Ada kisah yang diceritakan oleh Jeff Strite. Tentang pertandingan Kuda menarik Beban. Dalam kontes itu Kuda pemenang , menang karena berhasil menarik beban 9000 pon, Kuda Juara kedua menang karena mampu menarik beban 8000 pon. Lalu disatukanlah kedua kuda pemenang itu untuk menarik beban bersama-sama. Orang-orang bilang, paling-paling mereka dapat menarik bersama 17.000 pon. Lalu dilakukanlan upaya itu. Tatkala kedua kuda itu bersama menarik beban, mereka berhasil menarik beban seberat 30.000 pon, dus dua kali dari yang diperkirakan.
Gereja diciptakan Kristus. Ia tahu bahwa kita dapat melakukan lebih banyak apabila kita melakukannya bersama-sama dari pada melakukannya sendirian.

Bayangkan kalau kita melakukan seluruh pekerjaan dalam gereja sendiri, dari membuka gereja di pagi hari; mengepel gereja, berkhotbah, menjadi Penyanyi Gereja, Mengajar Katekesasi sendiri,Memimpin Pelkat sendiri. Cara itu salah. Saya harus mengajar orang lain melakukan banyak pekerjaan yang terbagi sesuai dengan karunia dan talenta serta panggilan dan pengutusannya. Atau sesuai dengan job descriptionnya.

Dalam Pengkhotbah 4:9 dan 10 dinyatakan: Berdua lebih baik dari pada seorang diri, karena mereka menerima upah yang baik dalam pekerjaan mereka. Karena kalau mereka jatuh, yang seorang mengangkat temannya, tetapi wai orang yang jatuh,yang tidak mempunyai orang lain untuk meng angkatnya. Dalam Pengkhotbah 4:12 dinyatakan: Dan bilamana seorang dapat dialahkan, dua orang dapat bertahan. Tali tiga lembar tak mungkin diputuskan.

    Imam dan Gembala Yitro adalah Bapak Kepemimpinan yang Dibagi, Shared Leadership, juga adalah Bapak Manajemen dan Job Description, deskripsi tugas atau penggarisan tugas masing-masing,. Ia juga adalah pengangkat Pemimpin atau Kepala Pemerintahan  dan Pejabat baik dalam Bidang Eksekutif, Perwakilan maupun Peradilan. Ia juga mulai meletakkan Persyaratan bagi Pejabat seperti yang kita lihat di atas. Bukan hanya Bukan hanya menyediakan Job Requirements tetapi langsung Kemampuan apa yang harus dimiliki dan sikap hidup bagaimana yang harus sudah memiliki modal dasar  seseorang untuk melakukan pekerjaan jabatannya. Kita tak dapat mendidik orang menjadi jujur, tetapi kita dapat membimbingnya berdasarkan contoh dan teladan, ajaran dasar dan sikap hidup yang benar untuk menjadi jujur dan akhirnya tidak korup dalam soal apapun dan kesempatan apapun yang dihadapi.
    Para pemimpin harus melakukan pimpinannya dengan tulus dan jujur bagi kebahagiaan mereka yang dipimpinnya. Bukan bagi kepentingan dan keuntungannya sendiri.
When you share, you will never covet.
Amin.    
     









Arsip Khotbah:

Jumat, 15 April 2022
PENYALIBAN YESUS, PARA PRAJURIT BERTUGAS SEPERTI BIASA, IBU YESUS DAN MURID-NYA YANG TERKASIH

Minggu, 20 Maret 2022
REFORMASI DAN KOLABORASI RAJA JOSAFAT - 2 Tawarikh 17:1-12

Minggu, 20 Februari 2022
PERSIAPAN JOSHUA MERAIH SUKSES - YOSUA 1:1-8

Minggu, 16 Januari 2022
UCAPAN BERBAHAGIALAH - Matius 5:1-10

Minggu, 19 Desember 2021
PARA UTUSAN PENGABARAN INJIL (Kisah 12:24-13:1-3)

Minggu, 19 Desember 2021
Mari kita naik ke gunung TUHAN, Sion. (Yesaya 2:1-5,54:10c)

Kamis, 24 Desember 2020
SEBAB BAGI ALLAH TIDAK ADA YANG MUSTAHIL - Lukas 1: 26-38

Minggu, 20 Desember 2020
MARIA's BEZOEK AAN ELISABET

Sabtu, 21 Nopember 2020
WIE IS JEZUS ? Hebreeen 1:1-4

Minggu, 15 Nopember 2020
IBADAH BERBAHASA BELANDA GPIB Jemaat Ora et Labora Serpong Minggu, 15 November 2020 (VIDEO YOUTUBE)

Arsip Khotbah..

Nama saya Hallie Jonathans. Saya lahir di Depok, pada tanggal 6 Juni 1945.

Setelah tamat STT Jakarta, saya berkecimpung dalam pelbagai kegiatan oikoumenis dan beberapa kegiatan kemasyarakatan. Kegiatan kegerejaan dilakukan secara penuh dalam sebagian besar level pekerjaan gerejawi.

Saya adalah Pendeta Emeritus GPIB, 01 Juli 2010 serta menjabat sebagai Ketua Badan Penasihat Gereja Preotestan di Indonesia (2010-2015).

Nama istri saya: Inneke Jonathans-Huwae. Saya lebih berorientasi ke depan, oleh sebab itu saya terfokus untuk berbagi dalam perkara hari ini dan hari esok.

Terpujilah Tuhan Yesus Kristus.