hjonathans.com

View : 2684 kali


Khotbah
Minggu, 07 April 2013
Matius 28:1-10
MENYAKSIKAN KEBANGKITAN-NYA
Pdt. Hallie Jonathans

Jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus.

Banyak orang yang masih bertanya, apakah Tuhan Yesus Kristus benar-benar bangkit ataukah itu merupakan suatu tipuan sebab Beliau tidak pernah disalibkan? Beliau digantikan oleh orang lain di kayu Salib. Drama, Da Vinci Code dalam berbagai versi bahkan pengajaran agama dikembangkan hanya untuk menyatakan atau menyaksikan bahwa Tuhan Yesus tidak pernah bangkit. Dikatakan bahwa keturunan Beliau lari, entah ke India atau ke Perancis. 

Sejarah Kudus yang dipertentangkan dengan Pembuktian Arkeologis Saintifik dengan pembuktian yang tak terbantahkan, tetap meninggalkan kesan kuat, Ia benar-benar Anak Allah dan Ia memang telah mati tetapi bangkit lagi.

Bukankah ada korelasi antara Salib dan Kubur Kosong. Kebetulan kita sedang ramai-ramai membicarakan pedukunan Eyang dan lainnya serta bagaimana membuat UU (Melawan Praktisi) Santet. Bagaimana Anda tidak terheran-heran apabila dikatakan bahwa seorang "Raja" di Indonesia bisa hadir pada saat yang sama di 3 tempat yang berjauhan.

Salib hanya punya arti pada saat Kubur Kosong menyaksikan, Ia telah bangkit. Apabila Kubur Tidak Kosong, maka kematian Kristus itu sia-sia. Kegelapan malam di Golgota diganti remang pagi di Taman Pekuburan Milik Yusuf dari Arimatea. Banyak orang berharap pada Kubur Berisi. Lalu tunduk bertelut di sana menyampaikan kekecewaan dan harapannya. Semua itu telah punah. Tetap saja bahwa daya tarik Kubur Isi tetap besar.

Perkenalkah "Realitas Kubur Kosong" Tuhan Yesus. Tak ada gunanya minta berkat dan rejeki di "Kubur Isi" Juga bagi yang memimpikan jabatan yang menghasilkan banyak uang yang pasti tidak halal, hanya akan membawa dirinya ke penjara. Juga, jangan lupa, merugikan rakyat Indonesia. 

Indonesia telah memasuki suatu keterpurukan moral, mental dan bahkan spiritual. Bangsa yang ramah tamah menjadi pemberang, bakar ban bekas di sini-sana, bahkan membakar Kampus sendiri. Menginjak-injak mobil orang lain atau milik lembaga tertentu, bahkan membakarnya tanpa bersedia mempertanggung-jawabkannya.

Iman Kristiani kita didasarkan atas kenyataan Kebangkitan. Kebangkitan membuktikan Kristus hidup dan menyatakan hal itu sebagai hal yang tetap nyata.

Kubur itu benar-benar kosong. Dalam Naskah Drama:"The Trial of Jesus", karangan John Masefield, berkisah tentang Longinus , Kepala atau Komandan Batalyon yang menggiring Yesus sampai dipaku di kayu salib. Ia kembali menghadap Atasannya, Pontius Pilatus untuk memasukkan Laporan Kerjanya. Laporannya berisi tentang Penggiringan Tiga Kriminal Berat ke Salib. Dikabarkan bahwa Istri Pilatus, bernama Procula meminta agar Longinus menceritakan peristiwa penyalian itu  secara menditail. Di saat kisah penyaliban itu sedang  diceritakan oleh Longinus, tiba-tiba Procula bertanya: "Apakah menurut Anda, Dia (maksudnya Kristus, yang disebut Raja Orang Yahudi) telah mati?". Longinus menjawab:"Saya Tidak Berpikir Demikian, yaitu bahwa Yesus itu telah mati". Longinus menambahkan:"Yesus itu dibiarkan pergi ke dalam dunia, di mana tidak seorang Romawi ataupun Yahudi dapat menghentikan kebenaran-Nya".

Tatkala keluar STT biasanya khotbah-khotbah pemula menyatakan Kebangkitan itu hanya metaphora, suatu kiasan  saja. Tetapi kesaksian di Kubur Kosong itu justru merupakan kesaksian yang tuntas dan lugas, bahwa Kristus telah benar-benar bangkit dari Kubur itu."Janganlah kamu takut, sebab aku tahu, kamu mencari Yesus, yang disalibkan itu. IA TIDAK ADA DI SINI, SEBAB IA TELAH BANGKIT. SAMA SEPERTI YANG  TELAH DIKATAKAN-NYA". Malaikat itu bahkan bertindak sebagai Guide Pertama menuju Kubur Kosong itu, ia berkata:"Mari, lihatlah tempat ia berbaring". Monggo, lihat baik-baik. Kosong kan!.Bahkan Tour de Kuburan Kosong atau The Empty Tomb itu berakhir cepat di sana.

Saat itu belum ada BBM atau Black Berry Messenger seperti banyak Jurnalis Perempuan dan Perempuan Cantik memegangnya sekarang. Perempuan-perempuan yang turut dalam Tour The Empty Tomb (TET) itu justru menerima tugas yang harus segera dilakukan mereka. "dan segeralah pergi, dan katakanlah kepada murid-murid-Nya bahwa Ia telah bangkit dari antara orang mati. (Inilah berita Teologi Dogmatis yang besar). Malaikat tak menjelaskan lebih panjang lagi tentang kebangkitan. Kristus. Penjelasan lebih lanjut dan komprehensif akan dibuat oleh Rasul-rasul Tuhan Yesus.Tesis Pokok Ajaran sudah dirumuskan, pendek, lugas. Tidak ada klenik, tidak ada tipuan penglihatan, sebab mereka semua merupakan Saksi-saksi Mata atau Eye Witnesses. Ini merupakan alat bukti yang sah, bukan?

Sekali lagi pendek dan lugas. Tanpa awalan dan akhiran. Tanpa imbuhan. He was Risen!. Egerthe,gar,!. Menyaksikan Kebangkitan meneguhkan Kenyatan atau Realitas Kebangkitan. Jangan kita berpikir itu isapan jempol. Itu bukan kesaksian Dukun-dukun. Ini suatu kesaksian empiris yang tak dapat palsu.

Mengetahui bahwa kebangkitan itu nyata, bukankah kita sendiri harus gembira bahwa ia yang mati telah bangkit dari antara orang mati? Bayangkan kalau orang harus datang ke Kubur Isi Jenazah atau Tulang-tulang Tuhan Yesus. Bukan saja menjadi sama seperti semua yang lain, tetapi nyatanya bahwa masalah Dosa dan Maut tetap akan menguasai manusia.

Dalam advertensi siang malam di radio, media, TV dan lainnya, berlakulah sebuah kaidah: "When you know it is real, tell others" Tatkala kita tahu itu nyata, ceritakanlah kepada orang lain. Bersaksialh kepada oranglain. Let the world know, he was risen. Biarlah dunia tahu, ia telah bangkit!.DAN SEGERALAH PERGI DAN KATAKANLAH , "GO QUICKLY AND TELL". Jangankan pergi dan menceritakannya kepada orang lain, anak-anak di rumah saja tidak mendapatkan kunjungan segera dan cerita segera, Kristus telah bangkit!. Pendidikan Kristen dimulai di Rumah.

Apapun yang diceritakan oleh siapapun bahwa sebenarnya Ia tidak disalibkan apalagi dikuburkan dan dibangkitkan, kita hanya memperhadapkannya pada kenyataan bahwa percaya akan Tuhan Kebangkitan, The Resurrected Lord, membebaskan kita dari dosa dan maut. Hutang Dosa kita telah dibayar-Nya. Persoalan ekonomi kita juga akan dibebaskannya menjadikan kita mampu hidup dalam keberkatan Allah yang berkelimpahan.

Jalinan hubungan antara katanya Pendeta dengan NRK dengan ikatan darah dan penggadaian jiwa, merupakan fenomena agama dan keberagamaan yang sangat mengeri kan.Bukan hanya menggadaikan diri pada kenyataan Gaib tetapi juga pada Kekuatan Sementara Materi, Uang dan Kuasa. Semua sedang berjalan bersama. Para perempuan ini merupakan Jurnalis Perempuan Pertama yang diutus dan harus berlari di pagi itu secara cepat untuk menyampaikan berita penting, very short, very condensed. Kental, Ringkas.

Berita penting seperti ini jangan ditahan bagi diri sendiri saja. Sayang!. Ketik, Print Out, Sebarkanlah. Pakai FB pakai Twitter, pakai Messenger!. Kalau ada kabar, pasien yang hampir meninggal, telah membaik dan kembali sadar, jangan tinggal diam,larilah keluar,beritahu ibunya, pamannya , tantenya dll, supaya mereka melihat anak mereka itu telah baik, bangun, hidup, tidak mati.

Banyak kabar bahkan menakutkan kita. Tarif Dasar Listri akan naik, 6.5%. BBM, ini bahan bakar minyak bukan Black Berry Messenger, pasti akan naik. Pelbagai Pemakaian Sumber Daya Energi dll akan naik. Harga Kebutuhan Pokok akan naik. Iman kita jangan justru turun, bukankah kita memiliki Tuhan Kebangkitan yang membuat yang TIDAK MUNGKIN MENJADI mungkin. Yang mati menjadi hidup. Yang tak berpengharapan menjadi berpengharapan. Bukankah Tuhan kita adalah Tuhan yang Menyediakan segala kebutuhan kita? Siapakah yang memberi makan begitu banyak anak miskin jalanan serta gadis-gadis kecil yang Nampak pasrah kapan saja bisa direnggut keperawanannya oleh laki-laki dewasa yang jahanam. Juga anak-anak laki-laki berada dalam bahaya. Perempuan muda dan tua, juga dalam bahaya. Andai saja kita mulai membangun Rumah Singgah bagi mereka, tempat berteduh dari ketakutan di malam hari, takut diperkosa, takut disodomi, bahkan takut dibunuh. Jangan sampai kita malah banyak jalan-jalan dengan menggunakan uang gereja. Atau kita tak mau tahu dari mana uang itu, pokoknya jalan-jalan dengan label kegiatan gereja, kegiatan rohani!.

Seharusnya dari  A Wandering Church, kita menjadi a Caring Church, A Healing Church. Dari Gereja Extravaganza, kita menjadi Gereja yang Bersikap Hemat dalam Pemakaian Sumber Daya dan Penggunaannya secara Akuntabel. Sifat Jujur dan Kerja Keras harus kembali menjadi Etika Kerja atau Work Ethic kita. Yang sekarang beredar adalah menduduki jabatan strategis lalu menjadi maling kerah putih di mana saja ditempatkan.

Saya masih ingat, bagaimana Pdt Mattheus Suitela MRE menggoncang-goncang Pohon Keramat yang ditunggu-tunggu akan jatuh daunnya tanda bahwa orang yang ke atasnya jatuh daun itu akan keberkahan. Pendeta Mattheus Suitela menyatakan: "Kristus lebih berkuasa dari pohon ini!". Luar biasa kejadian hampir empat dasa warsa lalu. Pendeta Mattheus Suitela MRE akan berulang tahun tanggal 13 April 2013, HUT LXXXV dengan berkat pimpinan Tuhan, Kepala Gereja. Nanti pada harinya, kita ucapkan Selamat HUT Pak Pendeta Mattheus Suitela, MRE.

Janganlah kamu takut!. Me fobeisthe, humeis!. Janganlah engkau takut. Berita yang memberanikan kita semua. Berita itu memberikan garansi, kepastian. Lalu dikatakan, Ia tidak ada di sini. Ini Berita Menggembirakan. Bayangkan, kalau dikatakan, Monggo masuk, lihat Tuhan masih terbaring kaku. Lihat mukanya tak berubah yah, seperti tersenyun kepada kita. Itu berita menyeramkan. Tetapi dikatakan Janganlah engkau takut. Ia tidak ada di sini. Ia telah bangkit!. Itulah kabar Kehidupan, News that Gives Life. Bukan Life Insurance atau Asuransi Kematian yang mempersyaratkan kita harus mati dulu agar Ahli Waris menerima Besaran Asuransi Kematian kita.

Inilah Berita Kehidupan. Bahkan Penghuni Piramida, kuburan para Firuan juga tersentak bangun, Ia telah membebaskan kita dari dosa dan maut kita. Petrus yang tadinya menyangkal Tuhan sampai tiga kali, kemudian berdiri teguh di luar Ruang Atas itu di mana Tuhan mengadakan Perjamuan Malam, di sana Petrus berkhotbah tentang Kristus dengan berani dan bulat. Ia bahkan tidur di penjara satu malam sebelum ia disalibkan. Apa yang merubah Petrus? Kuasa Kebangkitan Kristus merubahnya.

Yakobus, Ketum Pertama Sidang Sinode Yerusalem, Yakobus tatkala Kristus masih hidup di dunia, tak percaya kepada Kristus. Saudara Tuhan ini mengalami Transformasi dari seorang Yang Meragukan, Doubter, menjadi seorang Percaya, Believer. Kehidupan dirubah oleh Tuhan yang Bangkit. Apakah kita pagi ini telah berjumpa dengan Kristus yang bangkit itu? Meet Him. Jumpailah Kristus! Jangan berdiam dalam ketakutan Anda. Keluar. Temuilah Kristus yang telah dibangkitkan itu.Ia akan merubah kita. Lebih baik, sekarang alamilah Transformasi dari Peragu menjadi Pemercaya yang Hidup dan Berkomitmen menjadi Saksi Kebangkitan-Nya.

Ia memberikan kepada kita pekerjaan untuk kita laksanakan. Ia memberikan kita juga kuasa untuk menyakiskan-Nya dengan kata dan karya kehidupan, bukan karya yang mematikan. Ialah yang telah merubah Kematian menjadi Kehidupan melalui Kebangkitan-Nya. Terpujilah Kristus. Praised be the Lord Jesus, our Victor, for Life Eternal. Kesaksian Terbesar adalah Berubahnya

Kehidupan kita dari tak percaya menjadi percaya. Itu pulalah tugas kita,membangitkan orang yang patah semangat, bahkan mau mengakhiri hidup, mau lari dari tanggungngan dan tanggungjawab. Jadilah justru pejuang dan pemenang yang mendapatkan kehidupan dalam kuasa kebangkitan-Nya. Kuasa Kematian telah selesai. No more death. No more the Power of Death. Now it is the Time for the Power of The Resurrected Christ. Kuasa Kebangkitan-Nya, biarlah berkuasa terus dalam diri kita. Kabarkan itu kepada orang lain.   Bahkan kepada Maria, Tuhan menyatakan hal yang sama. Pergi dan katakanlah kepada saudara-saudara-Ku ,supaya mereka pergi ke Galilea, dan di sanalah mereka akan melihat Aku". Akan ada jumpa di sana. Akan ada Holy Rendezvous di sana.

SELAMAT PASKAH para Bapak, Ibu, Saudara-saudari sekalian. Amin.





Arsip :

Arsip ..


About Me:

Nama saya Hallie Jonathans. Saya lahir di Depok, pada tanggal 6 Juni 1945.

Setelah tamat STT Jakarta, saya berkecimpung dalam pelbagai kegiatan oikoumenis dan beberapa kegiatan kemasyarakatan. Kegiatan kegerejaan dilakukan secara penuh dalam sebagian besar level pekerjaan gerejawi.

Saya adalah Pendeta Emeritus GPIB, 01 Juli 2010 serta menjabat sebagai Ketua Badan Penasihat Gereja Preotestan di Indonesia (2010-2015).

Nama istri saya: Inneke Jonathans-Huwae. Saya lebih berorientasi ke depan, oleh sebab itu saya terfokus untuk berbagi dalam perkara hari ini dan hari esok.

Terpujilah Tuhan Yesus Kristus.